Kredibilitas dan Efektivitas Announcement Bank Sentral
Keywords:
announcement, janji, rule-versus-dis¬cretion, kredibilitas, reputasi, trustAbstract
Pada Kamis 3 Januari 2008, Bank Indonesia mengumandangkan (announce) akan menargetkan laju inflasi 5% ± 1% pada 2008, 4,5% ± 1% pada 2009, dan 4% ± 1% pada 2010. Penulis menangkap announcement itu sebagai suatu promise. Tantangannya adalah bagaimana janji itu menjadi credible di mata (atau ”dapat dipegang” oleh) promisee. Sebab, efektivitas janji tergantung pada kredibilitas janji itu sendiri. Keterkaitan antara kredibilitas dengan efektivitas dimodelkan dalam kerangka rule-versus-discretion, di mana bank sentral dan masyarakat terlibat dalam interaksi strategis yaitu: apa yang dipikirkan, apalagi dikumandangkan, oleh bank sentral, akan dibaca oleh masyarakat; sebaliknya apa yang terjadi dalam masyarakat, akan dicandra oleh bank sentral.
Dengan mengizinkan interaksi strategis berulang sampai periode ke-n, artikel ini melihat bahwa efektivitas janji tidak hanya tergantung pada kepercayaan masyarakat terhadap bank sentral, tetapi juga tergantung pada kepercayaan bank sentral terhadap masyarakat. Bank sentral harus percaya bahwa masyarakat akan mempercayai janji itu, dan masyarakat harus pula percaya bahwa bank sentral akan menepati janji itu. Efektivitas janji itu, mensyaratkan kesalingpercayaan di antara bank sentral dan masyarakat. Lebih jauh, efektivitas janji tergantung kepada reputasi dan kredibilitas bank sentral di mata masyarakat. Semakin sering bank sentral menunjukkan langkah-langkah serius untuk memenuhi janjinya, semakin terbentuk reputasi bank sentral sebagai ”pemegang janji”, dan ini membuat janji atau kebijakan bank sentral di kemudian hari menjadi lebih kredibel di mata masyarakat.